Selasa, 16 Juni 2015

TUGAS SOFTSKILL 2 – ANALISA GAME PES 2014

NAMA  : Wahyu Kirnawan
NPM      : 57412637
KELAS    : 3IA25




Sejak pertama kali dirilis, kritik dan komentar negatif langsung dilontarkan terhadap PES 2014. Ya, ini memang seri pertama PES menggunakan engine game baru sebagai penerus di masa mendatang. Kehadirannya tahun ini memang kontroversial, dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan para gamer (berdasarkan survei). Tetapi bukan berarti Konami gagal, tak sedikit juga perubahan yang ditanamkan terhadap 2014, seperti atmosfir stadion yang lebih hidup, penambahan lisensi AFC Champions League, true ball tech, dan masih banyak lagi. Lalu muncul pertanyaan, mengapa PES 2014 tetap dikecewakan banyak pihak? Apa yang sebenarnya perlu dibenahi? Mari kita ulas.

Grafis



Banyak pihak menilai bahwa grafis yang ada di PES 2014 setara dengan kartun. Mungkin iya, bagi user yang bermain PES 2014 dengan graphics quality low. Oke, setiap pribadi memang memiliki pendapat yang berbeda, tapi sedikit terlihat memang bahwa intensitas warna yang disuntik ke PES 2014 terlalu berlebihan. Sehingga warna yang ditampilkan terlihat tidak natural. Mungkin itu, tapi bukan berarti seperti kartun. Mungkin Konami bisa sedikit memperbaiki ini dan membuktikan kepada football gamer apa yang mereka bisa.

Gameplay



Menurut pendapat para gamer tanah air, inilah problem nomor satu di PES 2014. Fox Engine memberikan banyak perubahan besar terhadap gameplay yang disajikan. Manual passing, manual shoot, serta ke-manualan lainnya membuat para gamer sangat sulit beradaptasi, hingga akhirnya terus menelan kekalahan, emosi, dan berujung pada pelampiasan. Menghujat Konami. Yes I know susahnya beradaptasi dengan gameplay PES 2014, Gamespot saja sebagai tukang review game internasional memberikan rating 6 untuk PES 2014. Enam meeen, e to the nam, ENAM.  "Passing it's not fun again", katanya. Padahal tahun lalu Gamespot memberikan nilai 8 untuk PES 2013. Jauh bukan?

Oke admin admin disini pun mengakui bahwa gameplay yang diberikan Konami memang terlalu jauh, jauh dari seri sebelumnya. Sehingga para gamer merasa kaget dan tidak siap untuk mengarungi musim 2014 ditemani PES 2014. Saat artikel ini ditulis, para admin PES-ID sudah mendekati kata bisa bahkan lancar (nggak bilang jago loh ya) dalam memainkan PES 2014. Dan apa yang kami rasakan? Ya, Konami memberikan total freedom kepada setiap gamer yang memainkannya. Permainan yang disajikan di PES 2014 terasa lebih free dan tidak monoton, motion pemain terlihat lebih variatif dan terasa sangat lembut. Walaupun bug masih kerap ditemukan. Gameplay yang Konami tanamkan di PES 2014 memang masih jauh dari kata sempurna, tapi ini merupakan sajian pembuka Konami sebelum PES 2015 resmi memasuki persaingan next gen gaming di PS4 serta XBox One dan menebus semua kekecewaan yang ada.

Wasit



Hal lain yang tak luput dari review kami adalah wasit. Fitur MASS (Motion Animation Stability System) sebenarnya sudah bekerja cukup baik di PES 2014. Hanya saja, adu fisik yang ada membuat sang pengadil lapangan terlalu mudah memberikan kartu kepada pemain.

Tak hanya itu, kesalahan keputusan lain juga kerap terjadi pada hakim garis. Posisi onside kerap dianggap offside begitu pula sebaliknya. (walaupun jarang terjadi)

Kami rasa Konami perlu membenahi keputusan wasit yang terlalu sensitif di lapangan. Adanya kontak fisik hampir selalu berbuah pelanggaran, bahkan tekel bersih walaupun menyentuh kaki lawan sedikit pun bisa menghasilkan kartu. Ngenes memang, tapi ya inilah program, buatan manusia. Pasti selalu ada bug dan kita harus bisa memakluminya. Hal ini benar benar perlu dibenahi oleh Konami agar lebih baik lagi kedepannya.

Game Mode



Mengejutkan memang, bahwa fitur press confrence lenyap di PES 2014. Hal ini membuat bursa transfer menjadi kurang begitu menarik karena animasi proses perkenalan pemain tidak kembali tersaji.

Hal mengejutkan lainnya, sejumlah fitur justru lenyap di Master League PES 2014, seperti team staff, shop, dll. Bukannya semakin seru, tapi justru semakin monoton. Sorry Konami, tapi ini fakta. Kita harus berani memberikan kritik agar game favorit kita bisa lebih baik kedepannya. Hopefully, PES 2015 can be better. Like a biscuit.

Komentator



I'm Jon Champion and Jim Beglin is here.." kami yakin selama beberapa tahun kebelakang anda bermain PES pasti pernah merasa bosan dengan kedua komentator ini. Sebenarnya, kebosanan ini muncul bukan karena suara mereka, tetapi apa yang mereka ucapkan. Betul? Bandingkan dengan FIFA (disini kami mengakui FIFA unggul jauh dalam urusan komentator), selain mereka memiliki 2 komentator Inggris, mereka juga membuat komentator yang begitu heboh. Intonasi dan percakapan yang dilakukan komentator sangat variatif, terutama saat serangan dan peluang terjadi. "and it's a chaaaance!", "messsseeeeeehhh..", dll. Tentu saja hal tersebut membuat pertandingan semakin seru.

Skill Pemain

Aneh rasanya saat melihat seorang Cristiano Ronaldo, atau Antonio Valencia yang notabene-nya pesepakbola ter-ngacir bisa dikejar oleh bek sekelas Norwich atau Cardiff City. Ya, dan ini terjadi di PES 2014, hal ini membuat sejumlah gamer frustasi (termasuk para admin disini) dan ingin rasanya menekan R1 sampai jebol. Hal ini seharusnya masuk saku staff Konami.

Respon Pemain

Peluang di dapat, one on one, tombol kotak sudah ditekan, namun si pemain tak kunjung menendang bola, hingga akhirnya gagal mencetak gol. Ya ini juga menjadi salah satu permasalahan utama di PES 2014. Slow respon. Para pemain di PES 2014 seakan tidak siap menerima bola dan tentunya membuat gamer kesal.


Walaupun Konami sudah mencoba memperbaiki dengan merilis update di dalam Data Pack dan Patch terbaru, tetap saja respon pemain tidak terlalu meningkat. DLC & patch official tidak bisa berbuat banyak, akhirnya pilihan jatuh kepada unoficial patch yang memberikan gameplay serta respon pemain yang lebih baik. Perlu menjadi catatan bagi Konami untuk memperbaiki hal ini di PES 2015 nanti.

Tapi bukan berarti PES 2014 hadir tanpa keunggulan, inilah fitur yang menurut kami sangat patut dipertahankan dan menunjukan kualitas Pro Evolution Soccer.

Atmosfir



Atmosfir stadion yang menggelegar adalah salah satu ujung tombak PES. Fitur ini merupakan terobosan terbaru dimana teriakan supporter akan mempengaruhi peforma pemain di lapangan. Fitur ini juga tentu akan membuat permainan memjadi lebih berisik dan memberikan tensi tinggi.

Detail Grafis




Walaupun intensitas warna pada grafis PES 2014 terlihat mencolok, tapi tidak untuk urusan detailnya. Konami menawarkan grafis dengan detail yang memukau, tentu saja ini merupakan aset untuk PES dalam beberapa edisi kedepan.

Emosi Pemain



"Everything engineered with emotion", inilah slogan yang pertama kali muncul di teaser trailer PES 2014. Para pemain PES 2014 memang memiliki emosi dan mental dalam permainan. Didukung dengan teknologi engine baru, emosi pemain nampak begitu nyata dengan berbagai ekspresi yang ditimbulkan.

Goalkeeper AI


Salah satu fitur lainnya yang mengalamai peningkatan drastis adalah pergerakan penjaga gawang. Lihatlah betapa gesitnya penjaga gawang di PES 2014, membuat kita greget dan penasaran. Hal ini justru menjadi daya tarik tersendiri bagi sebagian gamer level expert.

Kita harap Konami bisa mengetahui dan memperbaiki apa saja kekurangan yang harus ditambal di PES 2014. Dengan hadirnya PES 2015, semoga bisa benar benar menjadi next generation football gaming. Viva PES!
B. SPESIFIKASI ALAT
Kebutuhan sistem Minimum
CPUPentium 4 2.4Ghz
RAM: 512MB
GeForce FX5600
Ruang bebas sebesar 3GB
Disarankan
CPUDual-Core CPU
RAM: 1GB
GeForce 7600 atau lebih canggih
Ruang bebas lebih dari 4GB

0 komentar:

Posting Komentar